I. KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN
Gangguan kognitif spesifik yang perlu mendapat perhatian adalah dimensia dan delirium. Dimensia adalah gangguan kognitif yang ditandai dengan hilangnya fungsi intelektual yang berat (Anna Keliat, 1994 : 6).
Delirium adalah fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan kesadaran, berkabut yang dimanifestasikan dengan lama, konsentrasi yang rendah (Anna Kaliat, 1994: 5).
B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
1. Faktor Predisposisi
Rentang respon kognitif
Tegas
Ingatan utuh
Orientasi lengkap
Persepsi aktual
Perhatian terfokus
Koheren pikiran logis Ketidaktegasan periodik
Mudah lupa
Kebingungan transien ringan
Kadang mispersepsi
Kadang berpikir tak jernih
Ketidakmampuan membuat keputusan,
kerusakan ingatan dan penilaian, disorientasi, mispersepsi, terus ketidakmampuan untuk ber berfokus pada perhatian kesulitan dengan alasan logis.
Gangguan respon kognitif pada umumnya sebagai akibat dari gangguan biologik pada fungsi sistem saraf pusat. Faktor yang mempengaruhi individu mengalami gangguan kognitif termasuk :
a. Gangguan suplai O2, glukosa dan zat gizi dasar penting lainnya ke otak.
Perubahan vaskular artoriosklereas
Serangan iskemik sementara
Hemorogi serebral
Infark otak kecil multiple
b. Degenerasi berhubungan dengan penuaan
c. Pengumpulan zat beracun dalam jaringan otak
d. Penyakit HIV
e. Penyakit batu kronik
f. Penyakit ginjal kronik
g. Defisiensi vitamin (terutama tiamin)
h. Malnutrisi
i. Cacat genetik
j. Kelainan psikotik mayor seperti : skizofrenia, dan bipolar
2. Faktor Presipitasi
Setiap gangguan di otak dapat berakibat gangguan kognitif, seperti :
1. Hipoksia.
2. Gangguan metabolik, termasuk hipotirodisme, hipertiriodisme, hipoglikenik, popuvitarisme, dan penyakit adrenal.
3. Takss dan agen infeksi.
4. Respon yang berlawanan terhadap pengobatan.
5. Perubahan struktur otak, seperti lumer atau trauma.
6. Kekurangan atau kelebihan sensori.
3. Sumber Koping
Respon individu termasuk kekuatan dan ketrampilan. Pemberi pelayanan bersifat mendukung dan juga sebagai sumber informasi tentang karakterisitik, kepribadian, kebiasaan dan rutinitas kelompok swalayan (self-help group) dapat merupakan sumber koping bagi pemberi pelayanan.
4. Mekanisme Koping
Cara individu menghadapi secara emosional respon kognitif yang maladaptif sangat dipengaruhi oleh perjalanan masa lalunya.
Gangguan prilaku yang mendasar pada delirium adalah perubahan kesadaran yang mencerminkan gangguan bioligik yang berat pada otak, mekanisme koping patologik pada umumnya tidak digunakan. Pegawai harus melindungi pasien dari bahaya dengan menggantikan mekanisme koping individu secara konstan mengorientasi pasien dan mendorongnya menghadapi realitas. Prilaku yang menunjukkan upaya seseorang dengan dimensia untuk mengadakan. Kehilangan kemampuan kognitif dapat termasuk kecurigaan, bermusuhan, bercanda, depresi, seduktif dan menarik diri.
Mekanisme pertahanan ego yang mungkin teramati pada pasien dengan gangguan kognitif meliputi :
a. Regresi
b. Denial
c. Kompensasi
C. RENTANG RESPON KOGNITIF
Model Kognisi :
1. Model Pembelajaran
Teori pembelajaran psikologis ini menyatakan bahwa jika individu mengalami perubahan pada beberapa respon positif. Respon yang paling mungkin ada respon yang pernah digunakan pada masa lalu.
2. Model Kognitif Sosial
Teori pembelajaran psikologi ini menyatakan suatu stimulus dialami sebagai tanda menimbulkan runtutan, mengantarkan seseorang untuk mencari kepuasan. Respon dituntut : mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan. Respon dituntut dan persepsi individu terhadap lingkungan.
3. Model Perkembangan Piaget
Tahap Usia Karakteristik
Sensorimotor Lahir-2 th
- Berorientasi pada lingkungan
- Tidak berbahasa
- Mengembangkan kesadaran tentang dalam ruang.
- Mengembangkan daya ingat tentang benda yang hilang
Persiapan dan organi-sasi operasi konkrit dari tahap preorasional 2 – 5 th - Dampak simbolisme
- Benda didefinisikan sesuai fungsinya
- Pemikiran magis
Operasi konkrit 5 – 12 th - kemampuan bercerita
- Membuat dan mentaati peraturan
- Pengumpulan pengalaman
Operasi formal
12 – 14 th
4 bulan - tua
- Abstrak
- Pengembangan hal ideal
- Krisis terhadap orang lain
- Kritis terhadap diri sendiri
D. TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda delirium Tanda-tanda dimensia
- Kesadaran menurun
- Disorientasi
- Bingung
- Cemas
- Gelisah
- Panik
- Bicara komat-kamit
- Inkoheren
- Gangguan tidur - Daya ingat menurun/hilang
- Apek labil
- Gelisah
- Agitasi
- Prilaku sosial yang tidak sesuai
- Psikorientasi
Perbandingan delirium, dimensia dan depresi
Depresi Delirium Dimensia
Awitan perjalanan gangguan
Cepat (minggu/ bulan) mungkin ada pembatasan diri atau menjadi kronik tanpa penanganan Cepat (jam/ hari) Fluktuasi luas dapat berlangsung terus untuk beberapa minggu jika penyebab tidak diketahui Bertahap (tahunan) Kronik, lambat namun penurunan berkesinambungan
Tingkat kesadaran Normal Berfluktuasi diri sangat waspada hingga sulit untuk dibangunkan Normal
Orientasi Pasien mungkin tampak disorientasi Pasien disorientasi
Bingung Pasien disorientasi
Bingung
Afek Sedih, depresi, cemas, rasa ber-salah Fluktuasi
Labil, apatis pada tahap lanjut
Perhatian Kesulitan konsen-trasi, pasien mung-kin menelaah dan menelaah kembali semua tindakannya Selalu terganggu Mungkin utuh, pasien dapat memu-satkan perhatian pada satu hal untuk waktu yang lama
Tidur Terganggu : tidur berlebihan atau insomnia terutama ketika bangun pagi Selalu terganggu Biasanya normal
Prilaku Pasien mungkin merasa sangat lelah, apatetik, mungkin agitasi Agitasi gelisah Pasien mungkin agitasi atau spatetik, mungkin bengong
Pembicaraan Pelan, jarang, mungkin meledak-ledak, dapat dimengerti Jarang atau cepat, pasien mungkin inkoheren Jarang atau cepat, berulang, pasien mungkin inkoheren
Ingatan Bervariasi dari hari ke hari, lamban dalam mengingat, sering defisit ingatan jangka panjang dan pendek Terganggu, terutama untuk peristiwa yang baru terjadi Kerusakan, terutama untuk kejadian terbaru
Kognisi Mungkin tampak terganggu Gangguan mengemukakan alasan Gangguan dalam mengemukakan alasan dan menghitung
Isi pikir Negatif hipokondrik, pikiran dipenuhi oleh kematian, paranoid Imkoheren, bingung, waham steriotipik Tidak teratur, isi pikir kaya, berwaham paranoid
Depresi Terganggu, pasien mungkin mengalami halusinasi pendengaran, penafsiran negatif terhadap kejadian dan orang lain Salah penafsiran, ilusi, halusinasi Tidak berubah
Pengambilan keputusan Buruk Buruk Buruk; Prilaku sosial tidak sesuai
Penghayatan Mungkin terganggu Mungkin tampak jelas sesaat Tidak ada
Penampilan pada saat pemeriksaan starus jiwa Mungkin terganggu,daya ingat terganggu, berhitung, menggambar, mengikuti perintah biasanya tidak terganggu, sering manjawab “saya tidak tahu” Mungkin tampak jelas saat bunuh diri tapi bervariasi; meningkat selama tamapak jelas sesaat dan dengan penyembuhan Secara konsisten buruk, mungkin memburuk dengan cepat : pasien berupaya menjawab semua pertanyaan
E. Implementasi
1. Delirium
Intervensi pra keperawatan pasien dengan deliriummeliputi:
a. Kewaspadaan perawat
Pengekangan pada pasien deliriu, untuk mempertahankan aliran intrvena tetap dalam keadaan baik,dapat meningkatkan agitasi. Gunakan pengekangan jika hanya sangat diperlukan dan jangan meninggalkan pasien delirium yang sedang dikekang seorang diri.
b. Memenuhi kebutuhan fisiologik
Pertahankan keseimbangan nutrisi cairan dan elektolit, lakukan tindakan perawatan seperti menggosok punggung, memberikan susu hangat dan percakapan yang menyenangkan pasien sehingga dapat tidur, obat sedatif mungkin merupkan kontraindikasi samapai diketahui penyebab delirium.
c. Lakukan inetrvensi pada gangguan seperti persepsi halusinasi :
Biarkan lampu menyala di ruangan untuk mengurangi bayangan
Pastikn keamanan dengan, menempatkan pasien dalan ruangan dengan tirai pengaman dan memindahkan perabotyang berlebihan
Berikan Askep satu perawat satu pasienjika diperlukan untuk mempertahankan orientasi pasien
Orintasukan kembali terhadap waktu, tempat dan orang
d. Komunikasi
Berikan pesan yang jelas
Hindari memberikan pilihan
Gunakan pernyataan langsung yang sederhana
e. Penyuluhan pasien
Berikan informasi mengenai penyebab delirium
Ajarkan pasien dan keluarga tentang pengobatan yang diresepkan
Informasikan tentang pencegahan episode dimasa yang akan datang
Rujuk pada agensi keperawatan komunitas jika dibutuhkan penyuluhan atau intervensi lebih lanjut
2. Dimensia
Intervensi keperawtan pada pasien dengan dimensia meliputi :
a. Orientasi
Beri tanda yang jelas pada kamar pasien dengan menggunakan namanya
Anjurkan pasien untuk menyimpan barang milik pribadi pasien di kamarnya
Gunakan lampu tidur
Sediakan jam dan kalender
Orientasi secara verbal dengan interval yang sering
b. Komunikasi
Perkenalkan diri anda
Tunjukkan sikap positif tanpa pamrih terhadap pasien
Gunakan komunikasi verbal yang jelas dan singkat
Atur suara
Hindari penggunaan kata ganti
Gunakan pertanyaan yang sederhana
Minta satu dalam satu kesempatan
Pastikan bahwa komunikasi verbal sejalan/ selaras dengan komunikasi nonverbal
Pelajari kehidupan masa lalu pasien
Berikan perasaan bebas di tempat tinggalnya
c. Dukung mekanisme koping
d. Kurangi kebengongan pasien dengan mengidentifikasi kondisi terjadinya prilaku melakukan tindakan pencegahan
e. Kurangi agitasi
Beritahukan apa yang diharapkan secara jelas
Tawarkan pilihan jika pasien dapat melakukannya
Berikan jadwal aktivitas
Hindarkan perebutan aktivitas, jika pasien menolak permintaan tinggalkan dan kembali dalam beberapa menit
Libatkan pasien dalam asuhan jika memungkinkan
f. Pendekatan farmakologi
Takrin (Gogneks) memeprlambat perkembangan penyakit Alzheimer
g. Keterlibatan anggota keluarga
h. Gunakan sumber yang ada dikomunitas.
Hidup ini seperti sebuah tulisan menggunakan pena, dengan berbagai warna tuk mewarnai dan menghiasnya.
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIMENSIA
Selasa, 30 November 2010
Diposting oleh my name is chacha..^_^ di 10:49:00 PM
Label: laporan pendahuluan JIWA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yukkk... yang mauu order ya,,
My Blog My Life ^_^
Archives
-
▼
2010
(16)
-
▼
November
(10)
- LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN ALAM PERASAAN : DEPRESI
- LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ...
- laporan pendahuluan pneumonia
- PENYAKIT JANTUNG REMATIK
- LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS (DM)
- LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN...
- LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN...
- Mulianya profesi perawat..^^
- Life motivation.....
- Enterpreneur...??????
-
▼
November
(10)
About Me
- my name is chacha..^_^
- Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
- imut orangnya..gede cerianya,,^_^
0 komentar:
Posting Komentar