Perawat ituu harus entrepreneur..

Jumat, 03 Desember 2010

Sebagai perawat sudah saatnya menghidupi profesi perawat agar bisa lebih maju, bukan hidup dari profesi perawat.
Perawat entrepreneur mungkin bisa diartikan sebagai perawat yang mempunyai jiwa wirausaha.
Entrepreneur/wirausaha/pebisnis,  yang tidak dikenali seperempat abad lalu, saat ini diajarkan sebagai mata kuliah di universitas di seluruh dunia.

 Di Amerika Serikat, ratusan perguruan tinggi mengajarkan itu. Apakah ini benar-benar fenomena baru? Tidak persis demikian. Kita sebenarnya dilahirkan sebagai entreperneur. Keberanian, kreativitas, dan inisiatif  semuanya adalah sifat yang dimiliki seseorang sejak lahir. Itu alami, melekat dalam diri kita, Tinggal masalahnya, buatlah kemampuan itu muncul dan bekerja optimal . Kita sebagai perawat sudah pernah memenangkan persaingan yang paling akbar di jagat raya ini yaitu 700 juta sel sperma yang bersaing membuahi ovum. Kitalah pemenangnya. Lalu berkembang menjadi bayi, bayi manapun di dunia ini, sebelum mereka dibanjiri nilai-nilai dan peraturan masyarakat, tanpa perlu ikut seminar tentang ”berjalan”, ia belajar berjalan sampai bisa. Setiap kali si bayi yang belajar berjalan, ia tersandung dan terjatuh kemudian bangkit lagi. Bayi itu pun belajar berbicara tanpa perlu mengikuti kurus bahasa. Sayangnya, semua kelebihan itu hilang ketika ia memasuki institusi yang kita sebut sekolah.
Pertanyaannya adalah adakah institusi di dunia ini yang bisa mengajari  cara menjalankan bisnis kita sendiri?, kalau kita sebut beberapa kursus atau jurusan bisnis dengan nama-nama tetentu yang ditawarkan oleh universitas atau sebuah lembaga kursus. Terus terang, itu semua tidak  mengajarkan kita bagaimana menjalankan bisnis  untuk diri kita sendiri. Mereka hanya mengajarkan kita bagaimana menjalankan bisnis untuk orang lain! Kalau kita mengikuti kursus akuntansi, yang diajarkan   adalah bagaimana kita menghitung uang orang lain.
Entrepeneur bagi perawat bisa dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas.
Dalam bidang pekerjaan apapun, yang namanya income harian, mingguan, bulanan, tahunan dan “dadakan”, semuanya penting terpenuhi. Tetapi selain itu kita masih bisa melakukan hal lain, banyak bisnis/usaha yang bisa dilakukan perawat, jadi sambil bekerja sebagai perawat, namun memiliki usaha sampingan di bidang wirausaha.

Bekerja di luar negeri bisa menjadi langkah awal menjadi pebisnis dan investor. Perawat di luar negeri rata-rata mencapai gaji 10 x lipat perawat di Indonesia. Sebelum menjadi pengusaha kita memang perlu modal finansial dan modal karakter.
Setiap orang, siap atau tidak, kondisi akan mendorongnya menjadi seorang entrepreneur, sekarang  jaman sudah berubah.

0 komentar: