Pentingnya ESQ untuk perawat..^^

Jumat, 03 Desember 2010

Hingga kini masih banyak perawat yang memuja kecerdasan intelektual yang
mengandalkan kemampuan berlogika semata..Selama ini, yang namanya “kecerdasan” senantiasa dikonotasikan dengan Kecerdasan Intelektual” atau yang lazim dikenal sebagai IQ saja (Intelligence Quotient).
Namun pada saat ini, anggapan bahwa kecerdasan manusia hanya tertumpu pada
dimensi intelektual saja sudah tidak berlaku lagi. Selain IQ, manusia juga masih memiliki
dimensi kecerdasan lainnya, diantaranya yaitu : Kecerdasan Emosional atau EQ
(Emotional Quotient) dan Kecerdasan Spiritual atau SQ (Spiritual Quotient).

Seorang perawat yang mempunyai kecerdasan emosional yang baik akan dapat

dikenali melalui lima komponen dasar, yaitu sebagai berikut :


  • Self-awarenes (pengenalan diri)

Mampu mengenali emosi dan penyebab dari pemicu emosi tersebut. Jadi, dia mampu
mengevaluasi dirinya sendiri dan mendapatkan informasi untuk melakukan suatu
tindakan. Apa kesalahan saya?, apa yang harus diperbaiki, ilmu apa yang harus saya
tambah

  • Self-regulation (penguasaan diri)

Seseorang yang mempunyai pengenalan diri yang baik dapat lebih terkontrol dalam
membuat tindakan agar lebih hati-hati. Dia juga akan berusaha untuk tidak impulsif.
Akan tetapi, perlu diingat, hal ini bukan berarti bahwa orang tersebut menyembunyikan
emosinya melainkan memilih untuk tidak diatur oleh emosinya. Dalam kondisi apappun
ternya kemarahan tidak pernah menjadi solusi

  • Self-motivation (motivasi diri)

Ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana, seseorang yang mempunyai
kecerdasan emosional tinggi tidak akan bertanya “Apa yang salah dengan saya atau
kita?”. Sebaliknya ia bertanya “Apa yang dapat kita lakukan agar kita dapat memperbaiki
masalah ini?”.

  • Empathy (empati)

Kemampuan untuk mengenali perasaan orang lain dan merasakan apa yang orang lain
rasakan jika dirinya sendiri yang berada pada posisi tersebut. Kalau saya dalam posisi
dosen apa yang akan saya rasakan ? kalau saya dalam posisi mahasiswa apa yang
akan saya rasakan ?

  • Effective Relationship (hubungan yang efektif)

Dengan adanya empat kemampuan tersebut, seseorang dapat berkomunikasi dengan
orang lain secara efektif. Kemampuan untuk memecahkan masalah bersama-sama lebih
ditekankan dan bukan pada konfrontasi yang tidak penting yang sebenarnya dapat
dihindari. Orang yang mempunyai kemampuan intelegensia emosional yang tinggi
mempunyai tujuan yang konstruktif dalam pikirannya.

REFERENSI
Aspek-aspek Kecerdasan Emosi, tersedia dalam
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/30/musik_merupakan_stimulasi_terhad.htm
Daniel G, Emotional Intelligence, gramdia, Pustaka Utama, jakarta, 1999
Danah Zohar, Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence, Great Britain 2000
Eko Iman, Paradigma Baru Kecerdasan Manusia, tersedia dalam
http://www.mail-archive.com/formiskat@groups.plnkalbar.co.id/msg00083.html
GE MOZAIK, 2005, Pendidikan Kecerdasan Emosional di Amerika Serikat, tersedia
dalam http://ganeca.blogspirit.com/ Juni 2005]
Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.tersedia dalam http://secapramana.tripod.com
Hernowo, 2005, emosi dan pemelajaran, tersedia dalam

0 komentar: